Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) yang terdiri dari unit PGTK, SD, SMP, dan SMA, uji kemampuan setiap calon guru mata pelajaran melalui Ujian Kompetensi Guru di ruang kelas YPSA. Ini merupakan tahap awal dari fit and proper test di YPSA.
Istilah fit and proper test sering kita baca atau dengar di berbagai media massa. Fit and proper test diadakan untuk mencari individu yang layak dan pantas untuk mengampu beban dan tanggung jawab yang akan dijalani.
Guru YPSA sebagai lini terdepan yang bertanggung jawab terhadap tinggi rendahnya mutu pendidikan di YPSA sudah seharusnya menjalankan fit and proper test.
Untuk menjadi pengajar di YPSA seorang calon guru harus menghadapi serangkaian tes atau ujian. Mulai dari tes tertulis, praktik mengajar hingga wawancara. Jadi kelayakan dan kepantasan seorang calon guru benar-benar terlihat. Kandidat guru yang lulus akhirnya memang menunjukkan kualitasnya sebagai pengajar dan pendidik.
Guru tersebut layak sebagai seorang pengajar yang dibuktikan dengan penguasaannya terhadap materi pelajaran dan kemampuannya mengajar atau transfer of knowledge yang mumpuni. Ia juga pantas sebagai seorang pendidik yang terlihat dari kematangan emosi dalam menjalankan profesinya. Kombinasi kemampuan tersebut sangat bermanfaat bagi siswa dalam proses belajar mengajar. Bila sekolah memiliki guru yang layak dan pantas menjadi pendidik dan pengajar untuk semua mata pelajaran, maka peningkatan mutu dan kesuksesan adalah tinggal masalah waktu untuk mencapainya.
Paling tidak ada tiga tahap pengujian agar guru yang lulus seperti yang diharapkan. Yang pertama adalah tes kemampuan mata pelajaran yang akan diajarkan calon guru. Ia harus menguasai bidang studi tersebut dengan sangat baik. Semakin pintar semakin baik.
Berikut adalah kemampuan calon guru dalam menyampaikan pelajaran yang harus diuji. Calon guru harus dapat mempresentasikan pendekatan, metode dan teknik mengajar yang baik. Tidak ada artinya seorang calon guru yang sangat pintar tapi tidak mampu mentransfer dan menyampaikan ilmu pengetahuan yang mereka miliki kepada siswa.
Yang terakhir adalah wawancara dan tes psikologi. Tahap ini sangat penting. Oleh karena YPSA bekerja sama dengan lembaga psikologi yang sudah berpengalaman. Pada sesi tes ini harus dapat diketahui dengan pasti apakah calon guru memiliki kesungguhan dan sikap yang baik untuk menjadi seorang pendidik dan pengajar.
Bila ketiga tahapan fit and proper di atas dijalankan dengan baik dan benar, maka Insya Allah kita akan mendapatkan guru yang bukan hanya menguasai materi dan metode mengajar yang baik tapi juga memiliki sifat dan sikap yang baik. Tentu guru dengan kualitas demikian yang kita cari untuk menjadi ujung tombak dalam proses belajar mengajar (PBM) di ruang kelas untuk memajukan dunia pendidikan di YPSA khususnya dan di Indonesia umumnya.
sumber: YPSA Online